Kaco Kendeq Tandiapa lagi mattaroalaq |
Pattaroalaq ( Puisi Kesatria)
Pattaroalaq adalah puisi kesatria yang
biasanya dipakai sebagai Ikrar atau sumpah para Joaq mandar(
pasukan perang mandar dahulu) kepada pimpinannya biasanya kepada maraqdia malolo
( Punggawa perang).
Pattaroalaq ini lirik syairnya
terlalu keras bahkan cenderung angkuh
atau sombong dari seseorang yang memiliki kelebihan/ kemampuan, mungkin
dikarenakan agar semangat juang para Joaq tidak surut dan menjaga semangat
pasukan tetap berkobar, olah karenanya Pattaroalaq sering menimbulkan keributan
dan tidak jarang menjurus pada perkelahian yang menimbulkan korban.
Syair Pattaroalaq :
1.
Indi tia
Passopo doena tomalaqbi
passanger kowiq lakkana tomakanang
Pattuei
tirarunna todzi posiriq
muaq mupasoppoi
annaq mupabullei tomaq
Harangi
ulengasang muaq tania tonamatinnande
Iya malaqbi,
iya makanang, iya toqo dzi a siriq
Artinya :
Akulah pemikul tombak orang yg jadi panutan
pengasah parang panjang orang ternama
peniup sumpit bagi orang yg punya harga diri
kalau aku diberi beban dan tanggung jawab
pantang bagiku untuk membela
2.
Indi tia
betteng bayanna litaq dzi mandar
Arriang
appeqna boyang dzi Tomadio
Namekkeqde
dzi atonangang, meloq siasayangngi
Meloq
sidamo-damo, meloq toi sipetombangan ceraq
Muaq
nadiang tolandur, pasayu tigiling sokkoqna
Tiraqbiq
mata gayanna.
Artinya :
Inilah benteng kokohnya tanah di
mandar
tiang penyanggah empatnya rumah
di Tomadio
berdiri tegak dalam kebenaran,
ingin saling menyayangi
ingin saling mengasihi, dang juga
ingin bersimbah darah
kalau ada yang lewat ingin menentang
bertepuk dada, maka kerisnya terhunus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar