Rabu, 30 April 2014

miniatur Sandeq

mandar atau sekarang lebih dikenal dengan nama Sulawesi Barat sejak dahulu memang terkenal dengan pelaut-pelautnya yang Ulung, di buku "The Bugis" memang tidak dijelaskan secara rinci dan mandarpun tidak disebut, akan tetapi melalui tuturan langsung Si Penulis bahwa yang pantas di sebut sebagai pelaut Ulung di wilayah seantero Sulawesi adalah orang-orang dari mandar, bagaimana tidak seluruh kehidupannya digantungkan dilautan, tak ada hasil laut maka dapur tak mengepul, beda dengan Bugis dan makassar Perahu hanya jadi sarana untuk berdagang keluar daerah. Jadi mandar Pelaut Ulung dan  Bugis makassar Pedagang Ulung :).

Sandeq adalah Perahu Layar bercadik khas Sulawesi Barat ( mandar ) adalah perahu yang paling cepat di kawasan Austronesia ( Sumber Sandeq Perahu Tercepat Nusantara : Ridwan Alimuddin ) yang kecepatannya bisa mencapai 25 knot dilaut, dikawasan Autronesia memang banyak terdapat perahu-perahu mirip Sandeq Seperti Jukung di Bali dan madura, ada juga yang bercadik satu tanpa layar di papua , ada juga yang tanpa layar di daerah Nusa Tenggara. Tetapi Sandeq adalah Puncak Evolusi Perahu layar Tradisional  bercadik yang ada di kawasan Autronesia menurut Horst Liebner peneliti maritim dari Jerman.

Yaa Indonesia patut bangga pada hal itu, Sandeq ini sudah membawa Nama Indonesia di kancah Internasional melalu Event Festival Perahu Layar di Brest Jerman 2012 lalu..prook..prook..prookk Salut buat Sandeq :D. Tiap Tahun juga diadakan Lomba Perahu Sandeq atau yang bisa disebut Sandeq Race di Sulbar dan Sulsel, yang rutenya itu dari Ibukota Silawesi Barat mamuju Sampai Ibu Kota Sulawesi Selatan makassar, dan Event ini dijuluki Event terkeras dalam dunia perlombaan Perahu layar :D lebay deeh Bahasanya ( Lebay : Lewa' Begai ) hehehehe. tapi memang itulah kenyataannya :)

Nah kalo Luluareq U Iyanasangna ( Saudaraku sekalian ) datang ke Sulbar jangan lupa Nonton Sandeq Race dan beli merchandisenya :) untuk info miniatur Sandeq Race bisa di pesan disini nih


miniatur sandeq


Rabu, 16 April 2014

Desain Kostum Komunitas ONEDO Wakil Sulbar (mandar) Ke jakarta.

Kostum ONEDO

Puisi Mandar

Ilustrasi Pahlawan Mandar


MAMANDAR
                                                                                      Oleh: Ahmad Saleh

Sejarah Mandar dititahkan
Dari paham-paham silam
Diukir dari  upacara sakral dengan kekuatan mantra
Kawalan para sokko agar arti tidak meninggalkan sure’nya
Agar tanah tidak lagi bersimbah sengketa

Deretan bait-bait lontara membingkai sejarah
Tertenun dalam sabda para raja-raja
Ketika setitik air dari tebing tinggi Ulunna Salu
Hingga menetes dan lepas dimuara Babana Binaga
Terwujud pada Assamalewuang kemudian terpatri di Allamungan batu

Kisah-kisah terdahulu dikisahkan
Pada tanah di bumi Mandar adalah hunian marendeng
Dengan do’a diantarlah mandar menembus zaman
Pakem-pakem menjadi pilarnya
Sebijaksana gunung sewibawa laut

Jika sejarah silam telah mengisahkan
Jika sabda telah menenungnya
Jika lontara telah membingkainya
Jika pattidioloang telah meng-agung-kannya
Haruskah adat tersingkirkan bahkan menghilang
Saat giliran kaki yang berpijak dibumi Mandar


Unasman 10 maret 2012
Ahmad mahoya