Selasa, 30 Juli 2013

Musik Mandar



LoaLio adalah Musik Etnis Mandar
Oleh : Sahabuddin Mahganna




LoaLio berasal dari daerah Mandar yakni sebuah kata yang diambil dari peribahasa Malloalio (melakukan sesuatu yang berhubungan dengan bunyi dan melodi). Ka Dara salah seorang pewaris instrumen Tambolang mengatakan bahwa kalimat mengajak untuk memainkan Tambolang pada masa lampau adalah Inggae Malloalio tambolang (mari membunyikan melodi Tambolang). Tidak berbeda dengan Ka Datira salah seorang pelaku instrumen Keke, juga demikian bahwa istilah melodi di Mandar telah dibenarkan bahwa teknik liolio atau kadang juga disebut ololio menjadi estetika penentu didalam permainan keke. sementara untuk permainan layang-layang di Mandar terdapat instrumen yakni Buso-busor yang kerap kali diikatkan pada body demi menambah keindahan dan kekuatan layangan, hal itu tidak lain kalau bukan karena bunyi Liolio senantiasa mengundang selera para penikmat untuk tetap bertahan menyaksikan pertunjukan layangan, tidak jarang menimbulkan pernyataan atau kalimat didalam masyarakat yakni pelloa malliolioi busorbusorna laqlayang (bunyi Busor layangan bermelodi), dari sini penulis mencoba mengambil kesimpulan bahwa liolio ataupun ololio itu adalah melodi.
Pengucapan liolio timbul karena bunyi sebuah benda, mereka saat itu mengistilahkan berdasarkan suara sumber bunyi, karakter bunyi sangat cukup memberi jawaban atas lahirnya sebuah peristiwa, sama halnya di Mandar ketika ingin menamai anaknya yang baru lahir, kadang kala nama itu diambil berdasarkan atas bentuk dan suasana saat manusianya pertama kali mengenal bumi contoh Ireski, rata-rata nama reski muncul karena orang tuanya menganggap kelahirannya tidak lain kalau bukan rejeki dari sang pencipta dll. 
Melodi adalah bunyi nada yang diatur dan berulang-ulang atau pergerakan/perubahan tinggi rendahnya nada yang dimainkan dari waktu ke waktu. Erlina Kusuma Wardani dalam artikelnya “antara irama dan melodi” telah menjabarkan tentang melodi yaitu susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Di dalam pengertian melodi di atas, ada bunyi dan juga getaran. Maksud dari bunyi di sini yaitu peristiwa getaran. Sedangkan getaran bunyi itu dapat cepat dan dapat pula lambat. Pandangan lain dari Henry George Liddell, Robert Scott Melodi (dari Yunani μελῳδία - melōidía, bernyanyi, berteriak) atau disebut juga suara adalah suksesi linear nada musik yang dianggap sebagai satu kesatuan. Dalam arti yang paling harfiah, melodi adalah urutan nada dan jangka waktu nada, sementara, dalam arti lain, istilah tersebut memasukkan suksesi unsur musik lain seperti warna nada Melodi sering terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, dan biasanya diulang-ulang dalam lagu berbagai bentuk. Melodi juga dapat digambarkan oleh gerak melodis mereka atau nada atau interval (terutama yang diperbantukan atau terpisah-pisah atau dengan pembatasan lebih lanjut), rentang pitch, dan melepaskan ketegangan, kontinuitas dan koherensi, irama, dan bentuk. 
Jika LoaLio dibagi menjadi 2 kata, maka akan menimbulkan perbedaan arti yakni loa dan Lio, loa berasal dari kata pelloa (bunyi atau Gurauan), sementara Lio diambil dari kata Liolio atau bunyi nada yang berulang-ulang. 
Selain itu di Mandar terdapat pula kata yang diartikan untuk pengucapan binatang atau hewan yakni Oloqoloq, dalam hal ini Oloqoloq sangat erat kaitannya dengan bunyi di Mandar khususnya bagi pekerja tani yang rata-rata menggunakan media LoaLio, sebut saja ketika sedang menunggu tanaman (pitteppe) sering kali terdengar bunyi binatang sehingga para penunggu juga biasanya terlontar kalimat tidak sengaja “ oh pelloaworami boeo “ (Oh..Bunyi lagi babi). Itu adalah sebagian dari contoh kecil, sebetulnya ditengah hutan sekian banyak bunyi yang terdengar namun kebanyakan dari makhluk (hewan).
Memang didalam bahasa Mandar kata bunyi adalah pelloa tapi secara khusus untuk bunyi khusus pembahasan musik belum ada, mereka hanya mengeluarkan ucapan buni-bunian yang telah diyakini bahwa kata tersebut diambil dari kata Bunyi-bunyian jika ditanya masalah musik, bahkan sering kali terdengar ucapan ololio.
Berbicara masalah bunyi dan melodi berarti kita membahas musik, itu disebabkan karena bunyi tidak akan dikatakan musik jika unsur bunyi belum diatur atau disusun (komposisi), berbeda didalam melakukan Lio (melodi) otomatis yang sampai kependengaran pertama kali ialah Bunyi “Pelloa” 
Apapun namanya baik itu ololio atau liolio kemungkinan terbesarnya ucapan untuk Bunyi dan Melodi dalam bahasa Mandar adalah Loalio, bunyi dan melodi tidak dapat dipisahkan, begitu pula LoaLio juga demikian sebab lahirnya melodi berarti ada bunyi.
Olehnya itu karena sudah dari awal telah dijelaskan bahwa unsur-unsur musik terdapat 4 poin yakni Bunyi, Nada, Ritme dan dinamika, kata LoaLio termasuk didalamnya, sangat jelas adanya bahwa ia adalah musik dari Mandar yang terlahir dari rahim etnis.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar