Busana Pattuqduq Towaine
Banyak Literatur-literatur tentang pakaian adat di mandar, tetapi sedikit yang
kemudian mendetail, namanya apa, dipakainya untuk siapa dsb. Busana yang dipakai Pattuqdu Towaine itu
mencerminkan busana yang dipakai oleh perempuan mandar pada umumnya. Menurut
penelitian yang saya lakukan Desember 2013 lalu di Banggae majene, bahwa banyak
kemudian Pattuqdu-pattuqdu sekarang ini yang menyalahi aturan, bahkan ada yang
pakai Busana orang kawin untuk menarikan pakaian Pattuqdu. Idealnya Busana
pattuqdu itu ( belum masuk baju pokko dan Sarung sutra khas mandar ) idealnya
18 potong, dan Busana untuk orang yang menikah adalah 24 potong. Berikut ini
adalah detail busana Pattuqdu Towaine.
A.
Busana yang dikenakan oleh
Pattuqduq Towaine terdiri dari :
1.
Baju Rawang Boko atau bisa
juga Baju Pokkoq.
2.
Lipaq Saqbe mandar ( sarung
Sutra Asli mandar ) yang terdiri dari berbagai macam corak seperti : Sureq
maraqdia ( Corak Raja ), Sureq Pangulu ( Corak Penghulu ), Sureq Batu Dadzima (
Corak Biji Delima ), Sureq Puang Limboro ( Corak Pappuangang limboro ), Sureq
Puang lembang ) dll.
Di mandar masih banyak
corak-corak lainnnya, dapat dipakai dalam berbagai acara dan semua golongan
namun sesuai Klasifikasi corak.
3.
Lipaq Aqdi Diratte ( Sarung
khas yang pakai rantai ) dengan warna yang dominan kuning langsat atau
tergantung selera pemakainya, Lipaq Aqdi Diratte dipakai oleh tingkatan Tau Pia
(manusia pilihan / orang pilihan ), Tau Pia Naqe (manusia pilihan/ orang
pilihan campuran bangsawan ), dan bangsawan biasa ( bukan bangsawan tinggi ).
4.
Lipaq Aqdi Diratte Duattodong
( terdiri dari dua susun sarung pakai pinggir bawah ) Warna kuning langsat atau
variasi sesuai dengan selera, namun ini hanya dapat dikenakan oleh bangsawan
tinggi atau sederajat.-
B.
Bunga Penghias Kepala
Bunga Penghias kepala yang bervariasi dikenakan
oleh para penari pattuqdu maupun yang dikenakan olwh pemakai busana Pattuqdu
adalah sebagai berikut :
1.
Jika bunga berjumlah tiga (3)
yang dikenakan disamping kiri dan kanan
2.
Jika bunga hanya terdiri dari
1 pasang dan dikenakan pada bagaian kiri dan kanan menghadap kedepan , ini
dikenakan oleh golongan Tau Pia Tongan,
Tau Pia Naqe dan bangsawan biasa.
3.
Masih berjumlah 2 ( dua )
atau sepasang, namaun saling berhadapan ini dapat dipakai oleh semuan tingkatan
Bangsawan dan Tau Pia.
4.
Masih berjumlah dua (2) atau sepasang, tetapi dikenakan secara
bersamaan menghadap kesampimg, maka ini dipakai olah golongan Tau Pia biasa
atau yang sedrajat.
5.
Sedangkan bunga yang hanya
satu (1) buah dikenakan menyamping , maka hal ini dapat dapat dipakai oleh
semua golongan yang ada dimasyarakat.
6.
Bunga yang melingkar ( bandol
) disebut Gal ( terbuat dari logam mulia ) dipakai khusus anak raja atau
golongan bangsawan tinggi. Tapi ada juga
yang tebuan dari untaian bunga melati ( beru-beru ) itu dipakai oleh golongan
masyarakat.
7.
Dali ( Anting-anting khas ) biasa juga disebut Subang
Dali ini dikenakan dikedua
telinga dan dirangkai dengan bunga melati ( beru-beru ) yang disusun berbentuk
Bundar mengikuti alur dari bentuk dali tersebut.
8.
Dali ini dipakai oleh semua
golongan, namun apabila dali ini ditambah hiasan yang terurai dibawahnya
berbentuk hiasan yang terbuat dari emas atau perak disebut Bakkar, maka ini
ditandai bahwa pemakai adalah dari golongan bangsawan dan Golongan Tau Pia
Tongang serta Tau Pia Naqe dan jika pemakainya memakai Panesser, maka ini
ditandai bahwa yang memakai adalah anak raja atau sederajat.
C.
Perhiasan di Badan
Adapun perhiasannyang dipakai
setelah menganakan baju Pattuqdu terdiri dari :
1.
Kawari ( perisai khas ) yang berjumlah 4 yang diapakai disamping kiri dan kanan ( sekitaran pinggul
) dan sepan belakang sekitaran pusar, ini hanya digunakan olah golongan anak
raja dan bangsawan tinggi sederajat. Dan jika dikenakan hanya 2 yaitu bagian
depan dan belakang maka ditandai bahwa si pemakai berasal dari golongan Tau Pia
Beasa atau yg sederajat, tapi jika dikanekan hanya 1 buah saja yaitu dibagaian
belakang, maka ini dapat dipakai oleh semua golongan dan tingkatan.
2.
Tombi Diana ( Rantai khas
yang terdiri dari rangkaian ringgit, tali uang loga zaman dulu ) dipakai oleh
semua golongan dan tingkatan.
3.
Tombi Sare-sare ( hiasan yang
terbuat dari kain segi 4 berwarna merah dan hijau dihiasi dengan emas atau
perak tersusun dengan jumlah 9) dapat digunakan oleh semua golongan dan
tingkatan.
4.
Tombi Tallu, Tombi Aqdi (
Tombi khas 3 macam ) yang terdiri dari 3 macam yaitu :
a.
Tombi Buqang
b.
Tombi maqel
c.
Tombi Cucur
Ketiganya bisa dipakai oleh semua Golongan dan
tingkatan.
D.
Perhiasan di tangan
1.
Gallang Balleq ( Gelang ) berukuran
15 samapai di kedua 20 cm. Dipakai
dikedua tangan dan dapat digunakan oleh semua Golongan dan tingkatan.
2.
Poto ( gelang kecil )
dikenakan dikedua lengan yang mengapit gelang besardan dapat dikenakan disemua
golongan dan tingkatan.
3.
Jima Salletto, yang di
ikatkan pada bahu lengan kiri kanan dapat dikenakan oleh semua Golongan dan
tingkatan.
4.
Teppang, di ikatkan dibawah
Jima Salletto dan dapat digunakan oleh semua Golongan dan Tingkatan.
5.
Jima maborong, pengganti Jima
Salletto jika yang mengenakan adalah orang dari golongan bangsawan tinggi atau
sederajat.
6.
Kaliki, ( Ikat Pinggang )
dapat dipakai oleh semua golongan dan tingkatan, merupakan pelengkap bagi
Pattuqdu yang memakai kipas, maupun yang tidak. Terkecuali bagi pattuqdu Denggo
dan pattuqdu Tommuane.
7.
Sima-simang, Gelang yang
bulirannya sebesar kelereng dan berjumlah 8, dipakai oleh semua golongan dan
tingkatan.
DILARANG COPAS KALAU COPAS IZIN DULU. HEHEHEHEHE BUKAN KIKIR PENELITIANNYA YANG SUSAH